Literasi Asyik #3 Bulan Perempuan: Persembahan untuk Wanita di Seluruh Indonesia

Man 2 Kota Bogor, Mandapa Pers—Jumat, 16 Desember 2022, MAN 2 Kota Bogor Kembali menyelenggaran kegiatan Literasi Asyik #3 Bulan Perempuan: Persembahan untuk Wanita di Seluruh Indonesia. Kegiatan utama Literasi Asyik adalah menulis puisi bersama bertema ibu dan perempuan. Tema tersebut diambil dalam rangka memperingati Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Dra. Hj. Baeti Suharti yang dilanjutkan oleh pembacaan puisi oleh guru-guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, di antaranya adalah Ibu Sukaesih Nuraliawati, Ibu Lala Nurmala, dan dan Ibu Mukti Hikmah yang membacakan puisi bertema perempuan.

Selepas pembacaan puisi oleh para guru Bahasa Indonesia, agenda berlanjut ke acara inti, yakni menulis puisi bersama. Pada sesi ini, seluruh peserta didik diberi waktu sekitar 30 menit untuk merangkai dan menulis puisi terbaiknya bertema perempuan. Sambil menemani para peserta didik menulis puisi, para guru unjuk gigi membacakan puisi yang telah ditulis di depan para peserta didik. Di antaranya ada Ms. Yenni Andriani yang tampil dengan puisinya yang menyuarakan perjuangan dan kemuliaan perempuan. Pak Gugum tidak kalah dengan puisinya yang menyuarakan perempuan dengan pengibaratan seperti kaca. “Wanita ibarat sehelai kaca, jangan terlalu lembut membersihkannya, nanti ia kan terlena.”

***

Seperti diungkapkan oleh salah satu panitia acara Literasi Asyik, Ibu Neno Suhartini, kegiatan menulis puisi bersama ini ditujukan untuk mengasah kemampuan berliterasi secara bertahap. “Karena kita membuat kurvanya itu meningkat terutama dari membaca dulu, kemudian menulis dan menulis yang paling ringan adalah pantun dan puisi. Pokoknya kita belajar menulis dengan sesuatu yang menghibur dan menyenangkan. Salah satu yang menyenangkan adalah menulis yang menghibur kita,” ujar Ibu Neno. Beliau juga menyampaikan bahwa pemilihan tema perempuan, selain karena bertepatan dengan peringatan Hari Ibu juga untuk menghormati perempuan di seluruh Indonesia dengan harapan me-refresh jasa-jasa dari ibu, apa saja kehebatan kaum perempuan Indonesia, dan apa saja yang sudah perempuan Indonesia berikan untuk negara ini. “Dan itu dicitrakan dalam bentuk puisi.”

Selain mempersiapkan acara, Ibu Neno pun turut serta dalam pembuatan puisi, salah satu yang ditulis ialah puisi berjudul “Codet dan Ulekan”. Puisi ini bercerita tentang kehidupan ibu yang tidak jauh dari dapur dalam menyiapkan makanan dalam sebuah keluarga. “Untuk membuat puisi tidak harus selalu ibu, tapi dunia ibu, kalau hanya ibu hanyai i love you tapi kalau dunia ibu itu banyak bisa di dapur, dunia ibu di sumur, dunia ibu interaksi suami dan anak, kebetulan aku tertarik dengan percakapan codet dan ulekan karena berinteraksi di dunia ibu di dapur.